Jumat, 26 Agustus 2016

Untuk Din

Din, ingatkah kau saat kita berusaha mengeja tawa dalam hentakan bola basket yang memantul-mantul di jalan kecil beraspal? Disana kita habiskan kala bersama dengan sepeda ungu berkeranjang sebagai ring basketnya.
Din, masihkah kau ingat saat kita terjang barisan prajurit hujan di jalan penuh pohon mangga di tepi jalan. Sambil menunggu di antara mereka tergeletak di aspal dingin.
Din, aku masih ingat betul senyummu yang menguntai di setiap jengkal hari-hariku. Aku masih ingat saat melempar sepatu teman jahil kita di atas atap kelas untukmu. Berkelahi untuk memberi keadilan untukmu.
Din, aku beruntung kau pernah hiasi lembaran kisah masa-masa kecil hingga remajaku.
Din, aku rindu. Tapi rinduku hanya akan menguap oleh panas-panas rindu yang terkungkung dalam kotak rindu yang tak akan tersalur. Banyak yang serupa wajahmu. Tapi aku tak temukan dirimu di antara mereka. Aku rindu.

Pertama kali di poskan di FB Devie Apriliana Permata pada 7 Mei 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar