Senin, 30 Desember 2013

MEMOAR



MEMOAR
Oleh: Apriliana Permata

Duhai bulan penjaga malam
Mata sayu itu memandang menerawang ke langit senja
Mengingatkan aku akan kenangan satu tahun lalu
Masihkah kau ingat
Gurat senyum diwajahmu tak mampu kuhapus dari keningku
Kita terduduk dikala senja
Sambil mengucap ribuan mantra
Yang tersimpan diantara bayangan cinta
Dan kau melangkahkan kaki mungilmu telusuri jalan senja 
Seketika sirna
Bersama bulan dan gulita
Hilang asaku tersapu ombak di tepi jalan
Menapaki liang-liang bebatuan
Diantara rintik-rintik hujan hangat.

Jeritan Alam dan Manusia



Jeritan  Alam dan Manusia
oleh: Apriliana Permata

Apakah ini akhir dunia yang kami huni?
Mereka manusia-manusia ribut
Tak perduli sesama anak negeri
Yang terpikir hanya korup dan rebut kursi

Hingar-bingar kota terasa berteriak-teriak meminta berhenti
Alam pun ikut berdemo menentang kejadian ini

Bumi berkata
masih adakah manusia yang perduli padaku?
Kutumpahkan lahar di Jogja
Kuhempaskan banjir di ujung Jawa
Segala pertanda telah aku beri
Tapi kamu tak perduli

Kekayaanku telah kau rampas
Hutanku telah kau gunduli
Lautku telah kau rusak
Udara juga telah kau cemari polusi

Lindungi aku agar dapat bertahan
Dapat berikan nafas kehidupan
Untukmu…. Manusia
Lindungi aku, jangan rampas hak milikku

TUHAN! Marahkah kau pada kami?
Atas semua yang kami perbuat
Tuhan, Engkau Yang Maha Perkasa
Izinkan kami songsong mentari di esok pagi