NELAYANG SANGIHE
Karya J.E. Tatengkeng
(1907-1968)
Di
lengkung langit berhias bintang
Caya
bulan di ombak menitik
Embun
berdikit turun merintik
Engkau
menantikan ikan datang.
Mengapa
termenung
Apakah
direnung
Mengapa
lagumu tersayup-sayup
Ah,
mengapa termenung
Mengapa
kau pandang ke kaki gunung.
O,
ku mengerti
Kulihat
di sana setitik api
Itukah
menarik matamu ke tepi
Mengharu
hati?
O,
kulihat tali,
Yang
tak terpandang oleh mata
Menghubung
hati
Kalbu
nelayang di laut bercinta.
Rindu
Dendam
Sumber
: Effendi, Drs. S. 1974. Bimbingan
Apresiasi Puisi. Ende: Penerbit Nusa Indah.